Routing Protocol

Penjelasan BGP dan Algoritmanya

Penjelasan BGP dan Algoritmanya

By Devit Erlingga Arafiudin

Dalam dunia jaringan komputer, routing protocol berperan penting untuk memastikan data dapat berpindah dari satu titik ke titik lainnya secara efisien. Salah satu protokol routing terpenting di Internet adalah BGP (Border Gateway Protocol). Protokol ini menjadi tulang punggung komunikasi antar jaringan besar seperti ISP, cloud provider, dan layanan global lainnya.

Apa Itu BGP?

BGP adalah protokol routing jenis Path Vector yang digunakan untuk mengelola rute antar Autonomous System (AS). Autonomous System adalah sekumpulan jaringan yang berada di bawah satu administrasi yang sama dan memiliki kebijakan routing tersendiri.

BGP bekerja menggunakan TCP port 179 dan bertugas memilih rute terbaik berdasarkan kebijakan dan informasi jalur, bukan sekadar jarak.

Jenis BGP

eBGP (External BGP): Menghubungkan antar-Autonomous System (AS) (contoh: ISP A ke ISP B).

iBGP (Internal BGP): Digunakan di dalam Autonomous System (AS) untuk menyebarkan rute antar router internal.

Algoritma Path Vector BGP

Algoritma Path Vector memungkinkan BGP mencegah looping dengan menyertakan daftar AS yang telah dilewati dalam setiap rute. Jika suatu AS sudah ada di jalur tersebut, maka rute itu akan ditolak.

Perbandingan Protocol Routing RIP, OSPF, BGP, dan EIGRP

AspekRIP OSPF BGP EIGRP
Jenis ProtokolInterior Gateway Protocol (IGP)Interior Gateway Protocol (IGP)Exterior Gateway Protocol (EGP)Interior Gateway Protocol (IGP)
AlgoritmaDistance Vector (Bellman-Ford)Link State (Dijkstra)Path VectorAdvanced Distance Vector (DUAL – Diffusing Update Algorithm)
MetrikHop count (maksimum 15)Cost (berdasarkan bandwidth)Multiple atribut (AS path, next hop, local preference, dll)Composite (bandwidth, delay, reliability, load, MTU)
Waktu KonvergensiLambatCepatLambatSangat cepat
KlasifikasiClassful (RIPv1), Classless (RIPv2)ClasslessClasslessClassless
Skala JaringanKecilMenengah-BesarInternet/Sangat BesarMenengah-Besar
Update MethodBroadcast (RIPv1), Multicast (RIPv2)MulticastTCP connectionMulticast
CIDR SupportTidak (RIPv1), Ya (RIPv2)YaYaYa
Protokol TransportUDP (port 520)IP (protokol 89)TCP (port 179)IP (protokol 88)

Kesimpulan

RIP: Cocok untuk jaringan kecil dengan topologi sederhana. Disarankan untuk pembelajaran atau simulasi awal karena kemudahan konfigurasinya.

OSPF: Direkomendasikan untuk jaringan enterprise besar karena cepat dalam konvergensi dan efisien dalam penggunaan bandwidth.

BGP: Wajib digunakan untuk routing antar Autonomous System (AS) seperti backbone Internet. Tidak cocok untuk jaringan lokal biasa.

EIGRP: Sangat baik untuk jaringan besar berbasis Cisco dengan performa cepat, namun awalnya hanya tersedia di perangkat Cisco.

Cara kerja algoritma Bellman-Ford dan Dijkstra dalam konteks routing

Bellman-Ford (Digunakan oleh RIP)
▪Cara Kerja:
– Setiap router menyimpan tabel jarak ke semua tujuan.
– Secara berkala (misal setiap 30 detik), router mengirim tabel ini ke tetangga.
– Router memperbarui tabelnya berdasarkan informasi dari tetangga.
– Prinsip: jika jalur baru lebih pendek, gunakan itu.
▪ Kelebihan: Sederhana, cocok untuk implementasi awal.
▪ Kekurangan: Lambat dalam konvergensi, rentan terhadap looping (contoh: count-to-infinity problem).

Dijkstra (Digunakan oleh OSPF)
▪Cara Kerja:
– Setiap router memiliki peta lengkap jaringan (topologi).
– Menggunakan algoritma Dijkstra untuk menghitung jalur terpendek ke semua tujuan dari dirinya sendiri.
– Setelah perubahan jaringan, hanya perubahan yang disebarkan, bukan seluruh tabel.
▪Kelebihan: Cepat konvergensi, akurat, efisien dalam pemilihan rute.
▪Kekurangan: Butuh lebih banyak memori dan komputasi.

    2 responses to “Hello world!”

    1. DEVIT ERLINGGA ARAFIUDIN Avatar
      DEVIT ERLINGGA ARAFIUDIN

      Salam Interaksi

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *